Kerajinan Kayu
Desa ragung yang luas
serta dikenal dengan lumbung garam di kabupaten sampang. Bukan berti hanya
memiliki potensi garam akan tetapi juga ada potensi kerajinan, atau dikhalayak
umum dikenal dengan mebel. Kemudian kepala desa ragung yang biasa dipanggil H. Semar kandi memaparkan bahwa
produksi mebel di desa ragung ada 3 titik, yakni didusun Ragung Utara, Ragung Timur, dan Mortonggek (belumpunya kepala dusun). Industri kerajinan yang berada di desa Ragung
merupakan kepemilikan perseorangan.
Salah satu pemilik mebel di Desa Ragung, yakni bapak Sumbri, telah lama berkecimpung di dunia pengrajin atau
mebel. Di tahun
2001 beliau mulai
bisnis didunia pengrajin, yang
berawal dari produksi
kecil-kecilan seperti jendela, kemudian semakin berkembang membuat kelengkapan
rumah, pintu, kusen-kusen, meja, kursi, ranjang, lemari, samapai ke limbah atau
lebihan diolah menjadi asbak, tempat tisu, tempat bopoin, tempai air gelas dll.
Kayu yang
digunakan untuk produksi ialah kayu jati dan tidak menggunakan kayu lain untuk mengutamakan kualitasnya. Kemudian
seiring dengan pesatnya permintaan maka membutukan karyawan atau tukang,
didatangkan tukang dari jepara, pasuruan yang kemudian bekerja disini.
Pemasaran pengrajin ini, permintaan datang sendiri tempatnya
sini, tidak perlu memasarkan kesana kemari tetapi sudah berdatangan sendiri
dengan melihat-lihat barangnya kemudian dirasa bagus mereka beli. Kemudian
kerajian atau mebel ini mampu berdaya saing kelokal maupun nasiona.
Komentar
Posting Komentar