Ladran Bentuk Nyata Emansipasi Wanita Desa Ragung



Minggu 13 Januari 2019. Setelah sukses dengan program kerja penanaman 1000 pohon dan sosialisasi IT, kini KKN15 UTM menggulirkan program pelatihan memasak Ladran. Program tersebut menyasar ibu-ibu PKK yang berdomisili di Desa Ragung Kecamatan Pangarengan. Tujuan utama pelatihan tersebut tak lain dan tak bukan agar perempuan Desa Ragung memiliki kreativitas serta daya saing yang tinggi.



Sesuai jadwal awal, ProKer tersebut dilaksanakan tepat pukul 09:00 WIB di Balai Desa setempat. Dengan jumlah peserta sebanyak 14 ibu PKK dan 10 mahasiswi KKN 15 membuat ProKer produk unggulan nampak berbeda dengan Proker lainnya. Pada Proker kali ini emansipasi wanita merupakan kekuatan utama. 

Amila, selaku penanggung jawab program tersebut bergerak gesit dan lincah. Sedari pagi ia nampak sibuk mempersiapkan bahan-bahan serta peralatan demi mensukseskan ProKer kali ini. Tak lupa pula peralatan berat seperti kompor dan LPG turut diringkusnya.

Sesampainya di Balai, Amila memberikan instruksinya kepada ibu-ibu untuk membagi menjadi tiga kelompok. Yang mana masing-masing kelompok terdiri dari 6 ibu PKK dan 3 mahasiswi KKN 15. Tak lupa pula ia membagikan buku resep RADEN (ladran bandeng) yang ditulisnya dengan susah payah sebagai buku panduannya.

Tidak hanya itu Amila rela mondar-mandir mengelilingi ibu-ibu sembari memeriksa hasil olahannya. “Ada yang terlalu manis, kurang garam, bahkan kebingungan cara mencampur bahan-bahannya” ujar Amila saat ditemui redaksi Suyut. Tidak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa kesempurnaan dan kesuksesan acara di atas segala-segalanya. 

Berbicara emansipasi, tidak dapat dilepaskan dengan hadirnya tim penggoreng makanan. Dimotori oleh Elly mahasiswi KKN 15, acara tersebut dapat berjalan dengan lancar. Kerja keras serta usaha dari tim penggoreng perlu mendapat apresiasi yang lebih. Bagaimana tidak, Elly harus rela kepanasan tatkala berhadapan langsung dengan alat penggorengan berupa kompor dan minyak panas. Peluh keringat menghiasi wajah bersihnya saat ia membolak-balik Ladran di dalam penggorengan, bahkan sesekali ia mengibaskan kipas sebagai obat penyejuknya. 

Acara semakin seru saat ibu PKK mencoba menggoreng serta mencampur bumbu balado pada cemilan Ladran. Gelak tawa terdengar riuh di udara saat kesalahan demi kesalahan dilakukan ibu-ibu. Bahkan saling cubit mencubit satu sama lain. Meskipun udara semakin panas namun ibu-ibu tetap serius dan semangat menjalani pelatihan hari ini. 

Pada akhir acara, ditutup dengan sosialisasi pemasaran. Perlu diketahui permasalahan pekerja di Desa Ragung adalah pemasaran. Banyak usaha serta home industri yang gulung tikar dikarenakan minimnya proses pemasaran. Untuk itu KKN 15 UTM tidak hanya memberikan pelatihan semata namun membekali mereka dengan pemasaran modern, berupa pemasaran e-commerse Pemasaran tersebut bisa berupa Bukalapak, OLX dll.  “Besar harapan kami agar sosialisasi ini bermanfaat bagi kita selaku pelaksana dan ibu-ibu selaku peserta” ujar Amila, selaku PJ produk unggulan.

Penulis: Suyut Wijianto
Pemotret: Ainun Yaqin
Editor: Ainun Yaqin

Komentar

  1. Tulisannya bagus, terus semangat. Semoga tulisan- tulisan selanjutnya makin sempurna..

    BalasHapus
  2. Sangat bagus dan bermanfaat buat masyarakat setempat dan buat mahasiswa selaku peserta kkn
    Good job

    BalasHapus
  3. Great joob. Semangat untuk tim KKN uyut dan kawan-kawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kkn uyut? aha aku tau, kamu pasti teman BL nya uyut ya?

      Hapus
  4. masyaAllah inovasi warbiaza mba Amilaa 😊

    BalasHapus
  5. MasyaaAllah. Keren prokernya�� semoga bermanfaat untuk ibu2 rumah tangga yg ingin memiliki home industri sendiri.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara penutupan tasyakuran KKN 65 UTM